Kamis, 17 Februari 2011

Guru

Guru adalah manusia biasa yang diberikan tugas utama untuk mendidik, membimbing dan mengarahkan peserta didik ke arah yang lebih baik lagi dari sebelumnya. 
Kita semua adalah guru setidaknya guru bagi diri kita. Tetapi tidak semua orang bisa menjadi guru yang terbaik, guru yang luar biasa. Guru yang benar-benar mengemban tugasnya dengan sebaik-baiknya. 
Seseorang yang pekerjaannya memang sebagai guru, wajib bagi dia untuk berusaha sebaik mungkin menjadi guru yang benar-benar diharapkan oleh masyarakat yaitu guru yang profesional dalam tugasnya. Guru yang mempunyai akhlak mulia, akhlak yang akan dicontoh oleh para peserta didiknya. Kita sudah sering mendengar istilah guru yang sam aartinya digugu dan ditiru. Hal ini menjadi dasar bagi seorang guru untuk selalu introspeksi diri apakah dia sudah mempunyai akhlak yang mulia. Baik akhlak kepada Rabbul 'Alamin, kepada manusia lain maupun akhlak kepada makhluk ciptaan Allah yang lain seperti hewan dan tumbuhan.
        Jika ketiga akhlak ini terjaga sebagaimana contoh rasulullah Muhammad saw. maka akan tercipta generasi-generasi yang tangguh, yang tahan banting seperti generasi sahabat. Kecerdasan dan keimanan mereka sungguh luarbiasa. mereka dengan cepat dapat menguasai dunia, hal ini disebabkan karena mereka juga menguasai akhirat sebagai tempat kembalinya. 
        Hal yang pertama harus ditanamkan adalah bagaimana keimanan kita pada Sang Pencipta, Yang Memiliki, Menguasai ilmu itu yaitu sikap kita kepada Allah swt. Akidah yang benar akan membawa kepada kita untuk selalu dekat dengan-Nya. Kita akan selalu bersyukur dan bertawakkal atas lika-liku kehidupan ini. 
Seseorang yang dekat dengan Allah maka penglihatan, pendengaran dan hatinya akan selalu dibimbingNya. Seseorang yang mendapat keistimewaan tersebut maka banyak hal yang diluar kemampuannya akan ia rasakan seperti rasa tenang, tentram, memperoleh ilmu yang tidak disangka-sangka, bahkan dalam mendidikpun akan mudah ia rasakan. 
       Banyak cara mendekatkan diri kepada Allah misalnya dengan cara melakukan qiyamullail, tadarrus al Qur'an, selalu berzikir pada Allah, berdo'a pada pagi dan petang hari dan lain sebagainya. 
Yang juga tidak kalah pentingnya adalah menjaga hati kita agar terjaga dari sifat-sifat tercela seperti riya', takabbur selalu merasa dirinya mempunyai ilmu yang tinggi, suka marah, iri hati, dengki terhadap seseorang dan lain sebagainya. 
Hubungan dengan manusia lain tetap dijaga dengan selalu berkomunikasi dengan baik dan memberikan teladan berakhlak mulia bukan bermaksud riya' (ingin dipuji) tetapi dengan maksud mencari ridha Allah. Niatkan selalu setiap langkah kita karena Allah swt. 
Dengan makhluk lain sikap kita adalah menghormati mereka karena mereka juga termasuk ciptaan Allah. misalnya ketika kita melihat seekor hewan yang kelaparan tentu kita memberi ia makan, atau sikap kita menyayngi hewan. Kemudian terhadap lingkungan janganlah kita membuang sampah sembarangan. Selalu mengingat pepatah Annadhofatu minal iman "kebersihan sebagian dari pada iman". Potongan ayat "wallahu yuhibbul mutthahhirin" dan Allah mencintai orang-orang yang bersih. 
Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang dibersihkan dan termasuk orang - orang yang bersih. amin
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar