Senin, 28 Februari 2011

Keutamaan Zikir

Allah swt. berfirman:


"...Sesungguhnya berzikir kepada Allah itu sangat besar (pahalanya)..." (Q.S. Al Ankabut: 45)

Dalam firman yang lain:
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu , dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni'mat) -Ku" (QS. Al Baqarah: 152)

Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw. bersabda:
"Dua perkataan yang ringan ucapannya, berat timbangannya dan disenangi oleh Yang Maha Pengasih: Subhanallah wa bihamdih (Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya), Subhannallah al Adhim (Maha Suci Allah Yang Maha Agung"

Diriwayatkan dalam Shahih Muslim, dari Muslim bin Jundhub, bahwa Rasulullah saw. bersabda:

"Perkataan yang paling disukai Allah swt. ada empat: Subhanallah (Maha Suci Allah), wal Hamdulillah (dan Segala Puji Bagi Allah), wa Lailaha illallah (dan Tiada Tuhan Selain Allah), Wallahu Akbar (dan Allah Maha Besar) dan tidaklah mengapa darimana saja kamu memulai.

Berdo'alah dengan Kesungguhan Hati

Disebutkan dalam sebuah hadis:




Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Nabi Muhammad saw. bersabda "adakalanya seseorang yang rambutnya terurai dan berdebu, bahkan tertolak dari segala pintu rumah orang yang rendahnya dalam pandangan manusia. Akan tetapi, kalau ia sungguh-sungguh minta kepada Allah, pasti Allah akan menerimanya (mengabulakannya)."
(HR. Muslim)

Berdoa kepada Allah haruslah dilakukan dengan kesungguhan hati. Orang yang berdo'a dengan penuh kesungguhan pasti Allah akan mengabulkan do'anya. Ketika berdo'a pikiran, hati hendaklah kita tujukan kepada yang menguasai alam ini yaitu Allah.
Dalam hadis di atas dapat disimpulakan jika kita mohon kepada Allah dengan sungguh-sungguh Allah akan mengabulkannya. Dalam berdo'a janganlah kita bersikap acuh tak acuh atau sambil lalu. Hal ini sama artinya bahwa orang tersebut tidak ingin do'anya dikabulkan, maka dari itu Allah pun tidak mengabulkannya. Lebih bagus lagi jika kita berdo'a kita paham apa yang kita minta dan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mencapai hal tersebut. Misalnya sebagai pelajar ia berdoa Rabbi Ziddi Ilman war Zuqni Fahma (Ya Tuhanku (Allah), tambahlah ilmuku dan berilah aku rizqi akan kefahaman) tentu selain berdo'a ia juga berusaha untuk belajar yang nanti Allah akan menambah ilmu dari itu dan menjadikan ia faham terhadap pelajarannya.

Kesimpulannya adalah kita berdo'a dengan sungguh maka Allah akan mengabulkannya. "Ud'uni astajib lakum" berdo'alah kepadaku (Allah) niscaya aku (Allah) kabulkan".
Semoga kita termasuk kedalam orang-orang yang sungguh-sungguh dalam berdo'a kepada Allah dan semoga Allah selalu mengabulkan do'a kita.

Jumat, 18 Februari 2011

Berpikir tentang Penciptaan Langit dan Alam Semesta

Allah berfirman:
Artinya: "Maka apakah mereka tidak melihat langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami menggikannya dan menghiasinya dan pada langit itu tidak terdapat retak-retak sedikitpun." (Q.S. Qaaf:6) 
Artinya: "Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan sebanyak itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya agar kamu mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan, sesungguhnya (ilmu) Allah benar-benar meliputi segala sesuatu." (Q.S Ath-Thalaq:12)

Ketahuilah, semoga Allah merahmatimu, sesungguhnya engkau jika merenungkan alam ini dengan pikiranmu, tentu kamu pasti menemukannya sepesti bagunan rumah. Dalam "rumah" itu tersedia segala apa yang dibutuhkan. Langit ditinggikan bagai atap. Bumi dihamparkan bagai hamparan. Bintang-bintang ditebarkan bagai lampu-lampu yang gemerlapan. Aneka ragam permata disimpan bagai simpanan berharga. Semua itu disediakan untuk menunjukkan keberadaan-Nya. Sementara manusia seperti pemilik atau raja rumah itu. Dia bertugas memelihara apa yang terdapat di dalamnya. Macam-macam pohon untuk semua kebutuhannya. Jenis-jenis hewan dikelola untuk kemaslahatannya. Maka, Allah menciptakan langit, menjadikan warnanya sangat mengesankan dan mempesona yang sesuai dengan pandangan dan menguatkan penglihatan. Seandainya warna-warnanya bersinar kuat dan memancarkan aneka macam cahaya, tentu sangat membahayakan yang melihatnya. Sesungguhnya pandangan yang menatap kehijau-hijauan dan kebiru-biruan akan menciptakan keserasian pada pandangan. Jiwa ketika melihat langit dalam keluasannya akan menemukan kenikmatan dan kelapangan. Apalagi jika bintang-bintang bermunculan dan cahaya bulan menyembul dari cakrawala, tentu keindahan semakin mempesona. 
         Raja -raja membuat ukir-ukiran dan hiasan atap-atap singasananya. Ukir-ukiran itu sungguh akan menimbulkan esegaran dan kelapangan bagi yang memandangnya. Akan tetapi, jika ukir-ukiran itu terus menerus dipandang dan diulang-ulang, tentu yang melihatnya akan bosan. Kegembiran dan kelapangan yang pernah ditemukannya akan sirna. Ini berbeda jika dia melihat langit dan hiasannya. Jika raja-raja atau orang bisa memandang langit dan panoramanya ketika ditindih kegelisahan karena sebab-sebab yang memang menggelisahkan, tentu pandangan yang terpantul dari langit dan keluasan jagadnya memancarkan kesegaran dan kelapangan kepada mereka. Para ahli hikmah berkata, "Di sekelilingmu selalu diliputi kelapangan dan kenikmatan yang memagari rumahmu sepanjang langit masih mengelilingi seputarmu."
        Memandang langit mengandung 10 manfaat, yaitu: (1) mengurangi kegelisahan (2) menyedikitkan was-was (3) menghilangkan kecemasan yang menakutkan (4) mengingat Allah (5) dalam hati disegarkan dengan pengagungan pada Allah (6) menghilangkan pemikiran kotor (7) bermanfaat bagi yang menderita strok (8) menghibur orang yang dilanda rindu (9) menciptakan suasana romantis bagi orang - orang yang sedang berkasih-kasihan dan (10) menjadi kiblat do'a orang-orang yang berdo'a. 

Sumber: Al Ghazali, Keajaiban Makhluk Allah, Al Ikhlas, hal.29-32


Kamis, 17 Februari 2011

Guru

Guru adalah manusia biasa yang diberikan tugas utama untuk mendidik, membimbing dan mengarahkan peserta didik ke arah yang lebih baik lagi dari sebelumnya. 
Kita semua adalah guru setidaknya guru bagi diri kita. Tetapi tidak semua orang bisa menjadi guru yang terbaik, guru yang luar biasa. Guru yang benar-benar mengemban tugasnya dengan sebaik-baiknya. 
Seseorang yang pekerjaannya memang sebagai guru, wajib bagi dia untuk berusaha sebaik mungkin menjadi guru yang benar-benar diharapkan oleh masyarakat yaitu guru yang profesional dalam tugasnya. Guru yang mempunyai akhlak mulia, akhlak yang akan dicontoh oleh para peserta didiknya. Kita sudah sering mendengar istilah guru yang sam aartinya digugu dan ditiru. Hal ini menjadi dasar bagi seorang guru untuk selalu introspeksi diri apakah dia sudah mempunyai akhlak yang mulia. Baik akhlak kepada Rabbul 'Alamin, kepada manusia lain maupun akhlak kepada makhluk ciptaan Allah yang lain seperti hewan dan tumbuhan.
        Jika ketiga akhlak ini terjaga sebagaimana contoh rasulullah Muhammad saw. maka akan tercipta generasi-generasi yang tangguh, yang tahan banting seperti generasi sahabat. Kecerdasan dan keimanan mereka sungguh luarbiasa. mereka dengan cepat dapat menguasai dunia, hal ini disebabkan karena mereka juga menguasai akhirat sebagai tempat kembalinya. 
        Hal yang pertama harus ditanamkan adalah bagaimana keimanan kita pada Sang Pencipta, Yang Memiliki, Menguasai ilmu itu yaitu sikap kita kepada Allah swt. Akidah yang benar akan membawa kepada kita untuk selalu dekat dengan-Nya. Kita akan selalu bersyukur dan bertawakkal atas lika-liku kehidupan ini. 
Seseorang yang dekat dengan Allah maka penglihatan, pendengaran dan hatinya akan selalu dibimbingNya. Seseorang yang mendapat keistimewaan tersebut maka banyak hal yang diluar kemampuannya akan ia rasakan seperti rasa tenang, tentram, memperoleh ilmu yang tidak disangka-sangka, bahkan dalam mendidikpun akan mudah ia rasakan. 
       Banyak cara mendekatkan diri kepada Allah misalnya dengan cara melakukan qiyamullail, tadarrus al Qur'an, selalu berzikir pada Allah, berdo'a pada pagi dan petang hari dan lain sebagainya. 
Yang juga tidak kalah pentingnya adalah menjaga hati kita agar terjaga dari sifat-sifat tercela seperti riya', takabbur selalu merasa dirinya mempunyai ilmu yang tinggi, suka marah, iri hati, dengki terhadap seseorang dan lain sebagainya. 
Hubungan dengan manusia lain tetap dijaga dengan selalu berkomunikasi dengan baik dan memberikan teladan berakhlak mulia bukan bermaksud riya' (ingin dipuji) tetapi dengan maksud mencari ridha Allah. Niatkan selalu setiap langkah kita karena Allah swt. 
Dengan makhluk lain sikap kita adalah menghormati mereka karena mereka juga termasuk ciptaan Allah. misalnya ketika kita melihat seekor hewan yang kelaparan tentu kita memberi ia makan, atau sikap kita menyayngi hewan. Kemudian terhadap lingkungan janganlah kita membuang sampah sembarangan. Selalu mengingat pepatah Annadhofatu minal iman "kebersihan sebagian dari pada iman". Potongan ayat "wallahu yuhibbul mutthahhirin" dan Allah mencintai orang-orang yang bersih. 
Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang dibersihkan dan termasuk orang - orang yang bersih. amin
       

Senin, 14 Februari 2011

Nabi Muhammad adalah Suri Tauladan yang harus diikuti

Segala puji bagi Allah swt. Tuhan seluruh makhluk. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada rasul penutup para nabi. Tidak ada nabi sesudah nabi Muhammad saw. 

Dua hal yang sangat penting sebagai seorang muslim yaitu meyakini dengan sebenarnya bahwa Allah swt adalah satu-satunya Tuhan yang wajib disembah dan yang kedua meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa Muhammad adalah utusan dan panutan kita.
Kedua hal inilah yang tidak pernah terlepas dari  keseharian kita. Bagaimana tidak, karena kita wajib membaca  syahatain setiap kita sholat. Dalam syahat tersebutlah kita bersaksi mengenai hal itu. Asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah.

Rasulullah Muhammad saw. adalah manusia yang dipilih Allah sebagai seorang rasul yang telah didik sejak ia masih kecil. Sejak kecil Muhammad telah menjadi anak yatim piatu, namun beliau adalah sosok yang luar biasa. Abu Thalib pamannya telah mendidik beliau mengembala domba sehingga ilmu tersebut beliau terapkan dalam dakwah menyebarkan Dinul islam dan kalimat tayyibah di muka bumi ini.

Ketika beliau beranjak dewasa, beliau dipercaya membawa dagangan Khadijah seorang perempuan kaya yang kelak menjadi istri beliau. Beliau sangat amanah dalam berdagang setiap barang yang dijual beliau sangat jujur untuk mengatakan apa adanya tentang barang yang dijual. 

Akhlak rasul adalah akhlak al Qur'an yang patut kita tiru. Semoga kita adalah penerus akhlak Rasulullah hingga akhir hayat kita begitu juga dengan anak cucu kita amin.