Jumat, 14 Januari 2011

Pendidikan Islami dan Fungsi Manusia Sebagai Khalifatullah

Manusia adalah salah satu jenis makhluk Allah swt. tercipta dengan bentuk yang terlengkap, mempunyai jiwa, raga, akal dan pikiran. Dapat dijelaskan dengan pernyataan sebagai makhluk hidup yang berbadan tegak, emosinya selalu berubah, mempunyai daya nalar dan memiliki kemampuan berkomunikasi dengan lisan serta banyak lagi. 

Dalam proses penciptaannya di dalam Al Qur'an disebutkan sebelumnya terjadi dialog antara Allah swt. dengan para malaikat. Hal ini dapat kita baca dalam Q.S Al Baqoroh (2): 30 yaitu:(artinya)
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." 

Dalam ayat itu digambarkan betapa herannya malaikat akan kehendak Allah swt. yang akan mengangkat penguasa di bumi yaitu manusia. 

Tetapi berkat pendidikan yang telah Allah sampaikan kepada manusia yang terwakilkan atas diri Adam as. protes itu tidak berkelanjutan. dengan pengenalan terhadap nama benda dan keadaan dan keistimewaan yang ditunjukkan oleh Adam as. kepada malaikat, menjawab keraguan yang telah ditampakkan oleh malaikat. 

Sementara itu bagi manusia, dalam pelaksanaan tugasnya sebagai khalifatullah di muka bumi ini, sering disebut dalam al-Qur'an dengan perkataan "Basyaar". Ungkapan itu ditujukan pada manusia yang dalam pelaksanaan fungsinya itu lebih ditujukan kepada aktifitas yang bersifat lahiriah, seperti makan, minum, tidur bersetubuh dan lain sebagainya. 

Selain memakai sebutan Basyar itu, manusia juga tidak jarang disebut sebagai "insan". Hal itu dikarenakan manusia juga melakukan aktifitas yang bersifat kerohaniahan. Aktifitas yang bisa berupa kegiatan belajar, berfikir, berzikir dan sebagainya. Lebih lanjut dalam segi kedudukannya manusia menyandang gelar sebagai "Abdullah" dengan tugas menyembah dan mengabdi kepada Allah swt. sebagaimana al-Qur'an surat adz-Dzariyat (51) ayat 56 yang menyatakan "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku"

Dan juga mendapatkan gelar dalam memerankan tugasnya di muka bumi dengan seutan sebagai "khalifatullah". Tugas yang harus dijalankan adalah mengelola alam dunia ini untuk kepentingan (kemakmuran) diri sebagai bekal menggapai kebahagiaan akhirat kelak. 

Dengan menyandang dua gelar sebagai Abdullah dan sebagai Khalifatullah itu, manusia dituntut untuk selalu berjuang dan berusaha untuk meningkatkan taraf hidupnya dengan berbagai cara yang melibatkan seluruh potensi dirinya. Dengan itu akan menghasilkan adanya peradaban dan kebudayaan yang bermanfaat. Ini menunjukkan bahwa dalam hidup, manusia harus mampu tampil sebagai makhluk individual dan sosial. karenanya perlu keseimbangan antara keduanya dalam bentuk moral yang teraktualisasikan dalam wujyud akhlaq.

Untuk membekali manusia agar dapat mencapai akhlak yang baik, perlu kirnaya diberikan satu bimbingan dan pembelajaran yang kontinu dan terarah. Untuk itulah perlu adanya "Pendidikan" bagi manusia secara utuh. 

Pendidikan utuh yang dimaksudkan adalah pendidikan yang diberikan kepada manusia yang tidak hanya menekankan pada aspek duniawi saja tetapi juga aspek ukhrowi juga atau pendidikan lahir dan batin. Dengan pendidikan yang baik itulah pada akhirnya menjadikan manusia dapat berhasil memfungsikan dirinya dalam mengemban tugas sebagai khalifah di bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar